Minggu, 17 Juli 2016


AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
“PERKEMBANGAN IFRS
DAN LAPORAN KEUANGAN”

Dosen pengampu :
Elva Nuraina, S.E, M.Si








Ikip NEW





Disusun Oleh Kelompok II Kelas 3A:


1.     Rekhna Anggarawati
2.     Resta Puji Astuti
3.     Melani Adina Hapsari
         
(13.241.019)
(13.241.029)
(13.241.030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP PGRI MADIUN
2014/2015

KATA PENGANTAR
           Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Keuangan Menengah 1 ini dengan baik.
Makalah ini berjudul tentang “Perkembangan IFRS dan Laporan Keuangan”. Kami menyusun makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca. Selain itu, makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.
             Dalam pembuatan makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1)       Ibu Elva Nuraina, S.E,. M.Si, selaku dosen Akuntansi Keuangan Menengah 1 kami, yang telah membimbing kami dalam menentukan dan menyelesaikan makalah ini.
2)      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral, motivasi, dan dukungan sarana pra-sarana agar dapat terselesainya laporan makalah ini dengan baik.
3)      Teman kelompok yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kebaikan kesempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Madiun, 09 Oktober 2014
                         Penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Maslah.................................................................................. 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................... 1
  
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A.  Perkembangan IFRS............................................................................. 2
B.  Perkembangan IFRS di Indonesia........................................................ 4
C.  Pengertian Laporan Keuangan.............................................................. 5
D.  Tujuan Laporan Keuangan.................................................................... 6
E.   Sususan Laporan Keuangan.................................................................. 7

BAB III PENUTUP......................................................................................... 16
A.    Simpulan............................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17



BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sistem perekonomian pasar modern yang membawa kemajuan dunia mulai bergerak. Semua itu hanya mungkin terjadi karena didukung oleh akuntansi keuangan. Acuan utama standar akuntansi keuangan yang berlaku adalah seperangkat standar akuntansi tertulis. Dalam sejarah perkembangan akuntansi keuangan di dunia, bila kita pelajari dari sudut akuntansi internasional ternyata dikenal dengan berbagai bagian. Masing-masing bagian tersebut memlih fokus utama tentang siapa dan untuk tujuan apa yang harus diutamakan dalam penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan dan sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perekembangan IFRS?
2.      Bagaimana perkembangan IFRS di indonesia?
3.      Apakah pengertian laporan keuangan?
4.      Apakah tujuan laporan keuangan?
5.      Bagaimanakah susunan laporan keuangan?
C.      Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui perkembangan IFRS.
2.      Mengetahui perkembangan IFRS di indonesia.
3.      Mengetahui pengertian laporan keuangan.
4.      Mengetahui tujuan laporan keuangan.
5.      Mengetahui susunan laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Perkembangan International Financial Reporting Standards (IFRS)
Standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standards (IFRS) sebelumnya bernama International Accounting Standards (IAS). IAS disusun oleh International Accounting Standard Commitee (IASC), organisasi pendahulu dari IASB. IASC didirikan pada tahun 1973. Organisasi ini merupakan kesepakatan dari lembaga akuntansi nasional yang mewakili sepuluh negara, yaitu Australia, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, Kanada, Prancis, dan Amerika Serikat. IASC berkembang dan terakhir memilki anggota 143 lembaga akuntansi yang mempresentasikan lebih dari 2 juta akuntan. Pada tahun 1995, IASC menyelesaikan penyususnan satu aset standar akuntansi komprehensif.
Pada tahun 2001, IASC berganti menjadi IASB. Semua IAS yang telah diterbitkan diadopsi IASB. Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS. Dengan demikian, IFRS meliputi semua IAS termasuk juga interpretasi standar yang dilakukan oleh Standing Interpretation Commitee (SIC) dan International Financial Reporting Interpretatiton Committee (IFRIC).
Tujuan dari IASB disebutkan sebagai berikut :
1.      Untuk mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat dipahami dan diterapkan secara internasioanl.
2.      Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
3.      Untuk bekerjasama dengan dewan standar nasioanl dari berbagai negara untuk melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.

IFRIC yang sebelumnya bernama SIC, merupakan lembaga yang bertanggung jawab melakuakan interpretasi penerapan standar internasional. IFRIC menyiapkan interpretasi bagaimana kasus khusus harus dipertanggungjawabkan sesuai standar. Interpretasi yang telah disetujui dipublikasikan oleh IASB. Semua interpretasi dalam bentuk SIC yang dikeluarkan di bawah supervisi IASC diadopsi oleh IASB.
Pada tahun 2001, IASC membuat perjanjian dengan International Organization of Security Exchange Committee (IOSCO). Organisasi ini merupakan perkumpulan lembaga pengatur pasar modal negara-negara seluruh dunia. Isi perjanjian keduanya menyebutkan bahwa IASB akan menyelesaikan revisi standar akuntansi dan standar tersebut akan digunakan oleh negara-negara anggota IOSCO.
Uni Eropa mewajibkan semua entitas yang terdaftar di pasar modal selurih negara Uni Eropa menggunakan IFRS pada athun 2005. Negara-negara lain menyusul dengan menggunakan IFRS sebagau standar akuntansi yang berlaku dinegaranya. Sebagain besar kewajiban untuk menyusun keuangan berdasarkan IFRS hanya diperuntukkan untuk entitas yang memliki akuntabilitas signifikan, yaitu entitas yang menjual surat berharganya di pasar modal atau entitas fidusa. Untuk entitas lain menggunakan standar lokal atau menggunakan IFRS for SME.
Proses adopsi IFRS berbeda di setiap negara. Beberapa negara melakukan adopsi penuh tanpa pengecualian, beberapa negara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya menggunakan IFRS namun tetap diberi nomor menggunakan nomor standar lokal di negara tersebut, seperti Inggris, Australia, dan Hongkong. Proses kedua adalah melakukan adaptasi dari IFRS ke dalam standar akuntansi negara tersebut. Proses adaptasi ini dilakukan dengan menerjemahkan den menyesuaikan beberapa isisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Indonesia menggunakan metode adaptsi, IFRS diterjemahkan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, proses adaptasinya dijelaskan secara transparandalam setiapstandar yang dikeluarkan.
Standar akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Proses tersebut sebgai due proses yang memeliki komponen :
1.      Dewan standar yang independen.
2.      Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis.
3.      Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan global di setiap tahapan proses.
4.      Berusaha unrtuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyususun standar.

Selain IFRS, standar yang banyak digunakan sebagai referensi menyusun standar adalah US-GAAP. Proses konvergensi antara US-GAAP dan IFRS saat ini sedang berlangsung. Mulai tahun 2008, regulator pasar modal AS, Securities Exchange Committe (SEC), telah mengizinkan entitas dari luar AS yang menggunakan IFRS tidak perlu lagi melakukan rekonsiliasilaporanyya dengan memnggunakan US-GAAP. Pada tahun 2002, dibat kesepakatan antara IASB dan FASB yang tertuang dalam Norwalk Agreement. Isi dari kesepakatan tersebut adalah kedua lembaga berkomitmern untuk melakukan konfergensi IFRS dan US-GAAP. Kesepakatan tersebut ditindak lanjuti dengan mebuat proyek bersama untuk menghilangkan perbedaan antara IFRS dan US-GAAP.
Semakin banyak masukan untuk perbaikan maka IFRS akan benar-benar menjadi standar yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal untuk pengambil keputusan bagi para penggunanya.

B.  Perkembangan IFRS Di Indonesia
Konvergensi ke IAS /IFRS tidak mungkin dapat ditolak lagi. Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan konvergensin dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun 2012. Mulai tahun 2007, DSAK melakukan proses konvergensi semua standar dengan IFRS. Pengembangan standar pada tahap ini hampir sama seperti yang terjadi tahun 1994, yaitu kembali pada IFRS.
Proses konvergensi tahun 2008 lebih ketat karena standar yang diterbitkan benar-benar mengacu pada IFRS. Jika terdapat pengecualian, DSAK harus mengkaji dan memberikan alasan mengapa pengecualian tersebut diperlukan. Proses konvergensi tersebut mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan dengan tiga kategori, yaitu sebagai berikut.
1.      Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuiakan dengan pengaturan sesuai IFRS terbaru.
2.      Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum diatur dalam PSAK.
3.      Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS.

C.  Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan dan sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Agar pembaca laporan keuangan dapat memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim.
Di Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang menugaskan Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia tersebut dibicarakan dalam Kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia. Tahun 1983 dikeluarkan exposure draft untuk memperbaiki prinsip akuntansi yang lama yang dikeluarkan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki diterbitkan dengan nama Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
PSAK No. 1 (Revisi 1998) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut.
1)   Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2)   Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.
3)   Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode.
4)   Laporan arus kas (cashflow statement), menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan.
5)   Catatan atas laporan keuangan.

Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan adalah tahunan yang mulai 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember yang disebut periode tahun kalender. Periode akuntansi bisa juga dimulai dari tanggal selain 1 Januari. Istilah periode akuntansi sering juga diganti dengan istilah tahun buku. Walaupun periode akuntansi (tahn buku) yang digunakan adalah tahunan, manajemen bisa menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya bulanan, triwulan atau kuartal. Laporan keuangan yang dibuat untuk peroide yang lebih pendek dari satu tahun disebut laporan interim.

D.  Tujuan Laporan Keuangan
Didalam statement of financial accounting concepts (SFAC) Nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang:
a.       Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.
b.      Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uamg di masa yang akan datang yang berasal dari dividen atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman.
c.       Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tertentu (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.
E.  Susuran Laporan Keuangan
1.      Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditujukan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan kat lain, aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tertentu. Maka, dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva, di mana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban kepada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal.
Utang merupakan milik kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan jumlah-jumlah ini merupakan kewajiban perusahaanyang harus dilunasi. Cara pelunasan utang ini bermacam-macam, bisa dengan uang atau pun dibayar dengan barang atau jasa. Modal menunjukkan modal jumlah milik para pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan. Jumlah ini timbul dari setoran para pemilik dan perubahan-perubahan nilai aktiva yang terjadi karena hasil usaha perusahaan.

Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, bentuk neraca yang sering ditemui dalam praktik ada dua macam yaitu:
1)   Bentuk Rekening T
Di mana aktiva disusun di bagian kiri dengan urut-urutan sebagai berikut:
·      Aktiva lancar
·      Investasi jangka panjang
·      Aktiva tetap berwujud
·      Aktiva tetap tidak berwujud
·      Aktiva lain-lain

Sedangkan pasiva dibagian sebelah kanan dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu utang dan modal. Utang disusun dengan urut-urutan sebagai berikut:
·      Utang lancar:
ü Utang dagang
ü Utang wesel
ü Utang muka langganan/titipan
ü Utang biaya
ü Utang lancar lain-lain
ü Pendapatan diterima dimuka
ü Utang jangka panjang
ü Utang lain-lain
·      Modal disusun dalam neraca dengan urut-urutan sebagai berikut:
ü  Modal saham beredar
ü  Agio/disagio saham
ü  Modal penilaian kembali
ü  Modal sumbangan
ü  Modal lain-lain
ü  Laba tidak dibagi
-       Belum ada tujuannya
-       Dicadangkan

2)   Bentuk Laporan
Bentuk laporan, di mana aktiva, utang dan modal disusun dengan urutan kebawah (vertikal). Perincian terhadap masing-masing kelompok baik aktiva, pasiva maupun utang dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam neraca bentuk rekening T. Neraca disusun dalam jumlah-jumlah kelompok, baik aktiva maupun pasiva. Neraca bentuk laporan dapat juga disusun dengan rinci, tetapi cara ini hanya dapat digunakan apabila pos-pos yang ada dalam neraca tidak terlalu banyak. Tetapi apabila pos-posnya banyak, akan lebih baik jika rincian masing-masing kelompok dibuat sebagai lampiran dan neracanya disusun secara garis besar.

2.      Laporan Laba Rugi
     Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapataan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.laporan laba rugi yang kadang disebut laporan penghasilan dan laporan pendapatan. Pentingnya laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berepakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.

Susunan Laporan Laba Rugi
     Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan hasil dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.laporan laba rugi minimal mencangkup pos-pos berikut :
1)      Pendapatan
2)      Laba rugi usaha
3)      Beban pinjaman
4)      Bagaian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas
5)      Beban pajak
6)      Laba dan rugi dari aktivitas normal perusahaan
7)      Pos luar biasa
8)      Hak minoritas, dan
9)      Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

Urutan yang biasa dibuat dalam laporan laba rugi bentuk stafel adalah sebagai berikut:
1)   Hasil Penjulan atau Pendapatan Jasa
        Maksud dari hasil penjualan ini adalah harga jual kali kuantutas yang dijual, sehingga di dalamnya tidak termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
2)   Harga Pokok Penjualan
Menunjukan jumlah harga pokok barang-barang yang dijual selama periode akuntansi yang bersangkutan. Jika barang yang dijual itu berasal dari pembelian, maka harga pokok penjualan adalah harga beli kali kuantitas barang yang dijual. Tetapi jika barang yang dijual berasal dari hasil produksi sendiri, maka terlebih dulu harus dihitung harga pokok produksinya. Harga pokok penjualannya adalah harga pokok produksi ditambah harga pokok persediaan barang jadi awal periode dan dikurangi harga pokok persediaan barang jadi akhir periode.
3)   Biaya-Biaya Usaha
Biaya usaha dapat dibagi menjadi dua kelompok :
·      Biaya penjualan terdiri dari :
-          Gaji dan komisi salesmen
-          Advertensi, promosi dan lain-lain
-          Bahan pembantu untuk bagian penjualan atau toko
-          Depresiasi aktiva tetap bagian penjualan dan toko
-          Depresiasi alat pengangkut penjualan, dan
-          Semua biaya yang berhubungan dengan bagian penjualan
·      Biaya aministrasi dan umum, terdiri dari:
-          Gaji pimpinan dan pegawai kantor
-          Bahan pembantu untuk kantor
-          Depresiasi aktiva tetap kantor
-          Telepon, perangko, sumbangan dan lain-lain
·      Pendapatan dan Biaya Lain
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan bunga, deviden,sewa, royalty dan fee.
Biaya lain-lain terdiri dari biaya bunga dan biaya-biaya yang terjadi karena usaha untuk memperoleh pendapatan lain-lain.

Bentuk Laporan Laba Rugi
1)        Multiple step (Bertahap)
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga biasa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
Ø  Laba Bruto
Ø  Penghasilan Laba Bersih
Ø  Penghasilan Bersih Sebelum Pajak
Ø  Pengasilan Bersih Setelah Pajak
Ø  PenghasilanBersih dan Elemen-elemen Luar Biasa
2)      Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha tetapi hanya dipisahkan antara :
Ø  Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
Ø  Biaya-biaya dan kerugian-kerugian

Contoh format laporan laba rugi :
Estelle Company
Laporan laba-rugi
Per 31 Desember 2012

Pendapatan penjualan:
     Penjualan
5.000
     Diskon Penjualan
20.000
     Pendapatan Penjualan Bersih
25.000
Persediaan Barang Dagang Awal

550.000

     Pembelian
1.200.000


     Diskon Pembelian
14.000


     Pembelian Bersih
1.186.000


     Biaya angkut dan transportasi masuk
100.000


     Barang tersedia untuk dijual

1.286.000

     Persediaan barang dagang akhir

560.000

Harga pokok penjualan


1.276.000
Laba kotor atas penjualan


3.704.000
Beban Operasi



·      Beban Penjualan



Gaji dan komisi penjualan
350.000


Beban iklan
70.000


Beban angkut dan transportasi keluar
80.000


Penyusutan peralatan penjulan
20.000


Beban telepon
30.000




550.000

·      Beban Administrasi



Beban jasa hukum
100.000


Beban asuransi
15.000


Penyusutan bangunan
30.000


Penyusutan peraltan kantor
10.000




145.000

Jumlah beban


659.000
Laba dari hasil opersi


3.009.000
Pendapatan dan keuntungan lain



Pendapatan sewa


2.500.000
Laba sebelum pajak


5.509.000
Pajak


100.000
Laba bersih


5.409.000













Contoh Format Laporan Laba Rugi Single Step
Estelle Company
Laporan laba-rugi
Per 31 Desember 2012
Pendapatan
Penjualan bersih
4.980.000

Pendapatan sewa
2.500.000

Total pendapatan

7.800.000
Beban


Harga pokok penjualan
1.276.000

Beban penjualan
550.000

Beban adminstrasi
145.000

Beban pajak penghasilan
100.000

Total beban

2.071.000
Laba bersih

5.409.000

3.      Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambahnya atau berkurangnnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penanaman modal, dan hasil akhir.


Perubahan Modal Akhir per Periode = M. awal + (laba bersih – prive)

Estelle Company
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2012
Modal awal, 1 Januari 2012
22.000.000
     Laba bersih
5.409.000

     Prive
800.000

Penambahan Modal

4.609.000
Modal akhir, 31 Desember 2012

26.609.000


4.      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan ringkasan dari pemnerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran atau arus kas yaitu :
1.    Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas yang termasuk Cash Inflow :
a.       Hasil penjualan produk/jasa perusahaan
b.      Penagihan piutang  dari penjualan kredit
c.       Penjualan akriva tetep yang ada
d.      Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas
e.       Pinjaman/hutang dari pihak lain
f.       Penerimaan sewa dan pendapatan lain

2.    Cash Out Flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar terdiri dari :
a.       Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
b.      Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
c.       Pembelian aktiva tetap.
d.      Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
e.       Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f.       Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.




5.      Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).
BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Standar akuntansi internasional yang saat ini digunakan dan dijadikan acuan secara internasional adalah IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Sebelumnya lembaga ini bernama IASC dan standar yang dikeluarkan adalah IAS. Indonesia melakukan konvergensi penuh IFRS mulai tahun 2012.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasa dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Susunan laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Zaki Baridwan. 2008. Intermediet Accounting. Yogyakarta: BPFF-YOGYAKARTA
Dwi Martani. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jagakarsa-Jakarta Selatan: Salemba Empat
Haryono Yusuf. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta
Hans Kartika Hadi. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar