Makalah Akuntansi Perbankan
“Laporan Keuangan Bank”
Dosen Pengampu :
Anggita Langgeng
Wijaya, S.E., M.Si., AK. C.A

Disusun oleh :
Kelompok 8 Kelas 4A
1.
Diah Purnama Sari 13.241.022
2.
Resta Puji Astuti 13.241.029
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
IKIP PGRI Madiun
2015
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Perbankan ini dengan baik.
Makalah
ini berjudul tentang “Laporan Keuangan
Bank”. Kami menyusun makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca.
Selain itu, makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Perbankan.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1)
Anggita Langgeng Wijaya, S.E., M.Si.,
AK. C.A
selaku
dosen Akuntansi Perbankan kami, yang telah membimbing kami dalam menentukan dan
menyelesaikan makalah ini.
2)
Orang tua kami yang telah memberikan
dukungan moral, motivasi, dan dukungan sarana pra-sarana agar dapat
terselesainya laporan makalah ini dengan baik.
3)
Teman-teman kelompok yang telah ikut
serta berpartisipasi membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, demi kebaikan kesempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Madiun, 19 Maret 2015
Penulis
Daftar Isi
|
|
|
Halaman
|
||
Kata Pengantar
.................................................................................
|
i
|
||||
Daftar Isi
...........................................................................................
|
ii
|
||||
|
|
|
|
||
BAB 1 : Pendahuluan
|
|
||||
1.1
|
Latar
Belakang ........................................................................
|
1
|
|||
1.2
|
Rumusan
Masalah ...................................................................
|
1
|
|||
1.3
|
Tujuan
.....................................................................................
|
2
|
|||
|
|
|
|
||
BAB 2 : Pembahasan
|
|
||||
A.
|
Pengenalan
Laporan Keuangan Bank………………………
|
3
|
|||
B.
|
Pihak –Pihak Yang
Berkepentingan………………………...
|
7
|
|||
C.
|
Jenis- Jenis Laporan
Keuangan Bank……………………….
|
8
|
|||
D.
|
Bentuk-Bentuk Laporan
Keuangan…………………………
|
9
|
|||
E.
|
Modal Bank…………………………………………………
|
11
|
|||
F.
|
Analisis Camel ……………………………………………...
|
12
|
|||
|
|
|
|
||
BAB 3 : Penutup
|
|
||||
3.1
|
Simpulan
................................................................................
|
15
|
|||
|
|
|
|
||
Daftar
Pustaka ....................................................................................
|
16
|
||||
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bentuk
informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan
keuangan disusun sebagai bentuk pertanggumgjawaban menejemen terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode
tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu,
karakteristik kualitatif seperti yang disampaikan dalam pembahasan konseptual
akuntansi perbankan. Dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan
dapat menggunakannya tanpa dihinggapi keraguan, sementara bagi manajemen bank
laporan keuangan yang telah disusun dapat digunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan akuntansi.
Bank
komersial, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat diwajibkan memberikan
laporan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan yang dimaksud adalah :
(1) Laporan Keuangan Bualanan, (2) Laporan Keuangan Tri Wulan, dan (3) Laporan
Keuangan Tahunan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah pengenalan
laporan keuangan bank ?
2. Siapakah pihak –pihak yang
berkepentingan ?
3. Bagaimanakh jenis- jenis laporan
keuangan bank?
4. Bagaimanakah bentuk-bentuk laporan
keuangan ?
5. Bagaimanakah modal bank ?
6. Bagaimanakah analisis camel ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Pengenalan
Laporan Keuangan Bank.
2. Untuk mengetahui Pihak –pihak yang berkepentingan.
3. Untuk mengetahui Jenis- jenis laporan keuangan bank.
4. Untuk mengetahui
h Bentuk-bentuk
laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui Modal bank.
6. Untuk mengetahui Analisis camel.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengenalan Laporan Keuangan Bank
Laporan
keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan suatu perusahaan pada saat tertentu
yang berisi informasi tentang presentasi perusahaan di masa lampau dan dapat
memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar
yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Laporan keuangan bank menunjukan
kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca
bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama
periode. Keuntungan dengan membaca
laporan keuangan manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada dan
mempertahankan kekuatan yang ada.
Jenis laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
a.
Neraca Bank
Neraca
(Balance Sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiaban (hutang), dan modal dari
suatu perusahaan pada saat/tanggal tertentu.
1.
Asset
Adalah
kekayaan atau sumber ekonomi yang dimilki perusahaan dan diarapkan akan
mberikan manfaat dimasa yang akan datang.
·
Asset lancar
adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain
yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau giro bank, atau
dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek (satu
tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk asset
lancar antara lain kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), bank (saldo
rekening giro di bank apada tanggal neraca), surat berharga jangka pendek,
piutang, persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, diproduksi
atau masih dalam proses), beban dibayar dimuka.
·
Investasi jangka panjang (long term investment), terdiri atas aaseet jangka berjangka panjang (tidak
untuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan
untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya, penyertaan pada
perusahaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga,
dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang),
tanah yang dipakai untuk lokasi usaha, dll.
·
Asset tetap (fixed asset) adalah asset berwujud yang digunakan untuk operasi
normal perusahaan, mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu
siklus opersi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang
dagangan. Misalnya, tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan
produksi, peralatan kantor, kendaraan.
·
Asset tak berwujud (intangibel asset), terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Misalnya, hak paten, hak
cipta, franchise, merk dagang atau logo, dan goodwill.
·
Asset lain-lain (other asset), yaitu untuk menampung asset yang tidak bisa
digolongkan sebagai asset lancar, investasi jangka panjang, asset tetap dan
asset tetap tidak berwujud. Misalnya, mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
2.
Kewajiban
·
Kewajiban lancar (current liabilities), meliputi kewajiaban yang harus disediakan dalam
jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal
perusahaan. Misalnya, hutang ussha, beban yang masih harus dibayar, pendapatan
yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
·
Kewajiban jangka panjang (long – term debts) adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu
periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Mislannya, utang hipotik dan
utang obligasi.
·
Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke
kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
3.
Ekuitas
Adalah hak milik para
pemilik asset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung
selisih antara asset dan kewajiban.
b.
Laporan laba rugi / laba bank
Adalah laporan yang
menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan
menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam
perusahaan, kedua pendekatan itu adalah :
·
Dasar tunai (cash basic), yaitu suatu sistem yang mengaku penghasilan pada
saat uang tunai diterima dan mengaku bebabn pada saat mengeluarkan uang tunai.
Metode ini cocok untuk perusahaan berskala kecil , karena metode ini kurang
tepat untuk mengakui laba atau rugi pada periode tertentu.
·
Dasar waktu (akrual basic), yaitu suatu sistem yang mengaku pendapatan pada
saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan
mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah ataupun belum
mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang
melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan mencerminkan
kondisi yang benar selama atau periode tertentu.
Dalam laporan
laba rugi, terdapat 3 rekening yang perlu dipahami dengan jelas yaitu :
1. Pendapatan
2. Beban
3. Laba/rugi
Dalam laporan
laba rugi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Pendapata
2. Beban operasi
3. Laba operasi
4. Laba bersih
sebelum pajak
c.
Laporan kualitas
aktiva produktif
Aktiva diarikan sebagai jasa yang akan datang dalam
bentuk uang dan atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali
jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak
secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang
dijamin menurt hukum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu.
Dalam SAK pada bagian kerangka dasar penyusunan
laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan
terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut memberikan sumbanagn,
baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
d.
Laporan komitmen
dan kontigensi
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak
dapat dibatalkan secara pihak oleh bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing
dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Tagihan komitmen antara lain:
1. Fasilitas
pinjaman
2. Fasilitas kredit
kepada nasabah
3. Fasilitas kredit
kepada bank lain
4. Irrevocable L/C
5. Posisi pembelian
valuta asing
B. Pihak –pihak yang berkepentingan
Dalam
prakteknya pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan
berbagai pihak, disamping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu sendiri.
Begitu juga dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan
berbagai manfaat kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak mempunyai
kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan oleh bank. Adapun
pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah :
a. Pemegang
saham, yang merupakan sekaligus pemilik bank, kepentingan terhadap laporan
keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan bank yang dipimpin oleh manajemen
dalam suatu periode. Kemajuan yang dilihat adalah kemampuan dalam menciptakan
laba dan pengembangan asset yang dimiliki. Dari laporan ini pemilik juga dapat
menilai sampai sejauh mana pengembangan usaha bank tersebut telah dijalankan
pihak manajemen. Bagi pemillik dengan adannya
laporan keuangan ini, akan dapat memberikan gambardan berapa jumlalh deviden
yang bakal mereka terima.
b. Pemerintah, bagi pemerintah laporan keuangan
bagi bank-bank pemerintah maupun bank swasta adalah untuk mengetahui kemajuan bank yang
bersangkutan. Kemudian pemerintah juga berkepentingan terhadap kepatuhan bank
dalam melaksanakan kebijakan moneter yang telah ditetapkan. Pemerintah juga
berkepentingan sampai sejauh mana peran perbankan dalam pengembnangan
sector-sektor industry tertentu.
c. Manajemen,
laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja manajemen bank
dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai
kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya dimilikinya. Ukuran keberhasilan
ini dapat dilihat dari pertumbuhan laba yang diperoleh dan pengembangan
asset-aset yang dimilikinya. Pada akhirnya laporan keuangan ini juga merupakan
enilaian pemilik untuk memberikan kompensasi dan karir manajemen serta
mempercayakan pihak manajemen untuk memimpin bank pada periode berikutnya.
d. Karyawan,
dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui kodisi keuangan bank yang
sebenarnya. Dengan mengetahui ini mereka juga paham tentang kinerja mereka,
sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraan
apabila bank mengalami kerugian.
e. Masyarakat
luas, laoran keuangan bagi mereka merupakan suatu jaminan terhadap uang yang
disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan
melihat angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan
pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan, sehingga masih
tetap mempercayakan dananya disimpan di bank yang bersangkutan, sehingga masih
tetap mempercayakan dananya disimpan di bank yang bersangkutan atau tidak.
C. Jenis- jenis laporan keuangan bank
Sama
seperti lembaga lainnya, bank juga memiliki beberapa jenis laporan keuangan
yang disajikan sesuai dengan SAK dan SKAPI. Artinya laporan keuangan dibuat
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam praktiknya jenis laporan
keuangan bank yang dimaksud adalah :
D. Bentuk-bentuk laporan keuangan
Dari
masing-masing jenis laporan keuangan tentu memiliki bentuk-bentuk laporan
keuangan tersendiri. Bentuk laporan keuangan ini dibuat sesuai dengan keinginan
pihak manajemen perusahaan, tanpa menyalahi aturan yang berlaku. Laporan
keuangan yang umum yang sesui dengan ketentuan yang berlaku yaitu:
1. Laporan
keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat 3
macam bentuk yaitu:
a. Bentuk
sekontro atau horizontal (account form)
Neraca bentuk ini seperti huruf “T” di
mana sisi aktiva di sebelah kiri passive di sebelah kanan.
b. Bentuk
laporan atau vertical (report form)
Bentuk ini tersusun dari atas ke bawa
secara berurutan mulai dari aktiva diikuti dengan kewajiban dan akhir ekuitas.
c. Bentuk
yang ketiga yaitu dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan
perusahaan.
2. Bentuk
laporan laba rugi
Khusus untuk laporan laba rugi hanya
memiliki dua macam yaitu:
a. Bentuk
tunggal (single step system)
Dalam bentuk ini laporan laba rugi tidak
terinci dan tentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam
bentuk ini disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar
usaha.
b. Bentuk
majemuk
Merupakan bentuk yang dihitung secara terinci dan
bertahap yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dari usaha
dengan di luar usaha.
Kemudian
ada beberapa komponen yang tersusun dalam laporan keuangan. Penyusunan laporan
keuangan bank tidak ubahnya seperti perusahaan lainnya. Hanya yang menjadi
perbedaan adalah ragam jenis harta, kewajiban, dan equitas yang ada di dalam
neraca suatu bank lebih spesifik.
Adapun
komponen-komponen yang terdapat dalam neraca suatu bank adalah :
1. Komponen
harta ( disisi Aktiva)
Dalam neraca suatu bank komponen aktiva
merupakan komponen yang menggambarkan harta-harta yang dimiliki oleh suatu
bank. Kompponen harta yang terdiri dari harta lancar, penyertaan, harta tetap
dan harta lainnya. Komponen harta yang dimaksud adalah:
a.
Kas
b.
Giro pada bank
indonesia
c.
Giro pada bank
lain
d.
Penempatan
pada bank lain
e.
Surat-surat
berharga
f.
Kredit yang
diberikan
g.
Penyertaan
h.
Pendapatan
yang diterima
|
i.
Biaya dibayar
dimuka
j.
Uang muka
pajak
k.
Tanah
l.
Bangunan
m.
Peralatan
n.
Aktiva sewa
guna usaha
o.
Aktiva
lain-lain
|
2. Komponen
kewajiban /hutang (disisi Passiva)
a.
Giro
b.
Tabungan
c.
Deposito
berjangka
d.
Sertifikat
deposito
e.
Kewajiban
segera lainnya
f.
Surat berharga
yang diterbitkan
g.
Pinjaman yang
diterima
|
h.
Kewajiban sewa
guna usaha
i.
Beban yang
masih harus dibayar
j.
Taksiran utang
pajak
k.
Kewajiban
lain-lain
l.
Pinjaman
subordinasi
m.
Modal pinjaman
n.
Hak minoritas
|
3. Komponen
equitas
a. Modal
disetor
b. Agio
c. Modal
sumbangan
d. Selisih
penjabaran laporan keuangan
e. Selisih
perincian kembali aktiva tetap
f. Laba
ditahan.
E. Modal bank
Sebagaimana perusahaan lainnya, bank
juga memiliki modal yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Hanya saja dalam
berbagai hal seperti modal pelengkap, modal yang dimiliki oleh bank sedikit
berbeda dengan yang dimiliki perusahaan lainnya.
Dalam
praktiknya modal terdiri dari dua macam yaitu modal inti dan modal pelengkap.
Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas. Sedangkan
modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan revaluasi aktiva serta
cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif.
Rincian
masig-masing komponen masimng-masing modal bank-bank di atas adalah sebagai
berikut:
1. Modal
inti terdiri dari:
a. Modal
di setor, merupkan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Agio
saham, kelebihan harga saham atas nilai nominal saham yang bersangkutan.
c. Modal
sumbangan, diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk modal dari donasi
dari luar bank.
d. Cadangan
umum, yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih
setelah dikurangi pajak.
e. Cadangan
tujuan, merupakan bagian laba setelah disisihkan untuk tujuan tertentu.
f. Laba
ditahan, merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah
diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan.
g. Laba
tahun lalu merupakan seluruh laba bersih tahun lalu setelah diperhitungkan
pajak.
h. Rugi
tahun lalu merupakan yang telah diderita pada tahun lalu
i.
Laba tahun berjalan merupakan laba yang
telah diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang
pajak.
j.
Rugi tahun berjalan merupakan rugi yang
telah diderita dalam tahun buku yang sedang berjalan.
2. Modal
pelengkap terdiri dari :
a. Cadangan
revaluasi aktiva tetap, merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian
kembali dari aktiva tetap yang dimiliki bank.
b. Penyisihan
penghapusan aktiva produktif, merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara
membebankan laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian
yang mugkin timbul sebagai akibat tidak diterima seluruh atau sebagian aktiva
produktif.
c. Modal
pinjaman merupakan pinjaman yang didukung oleh wakat-warkat yang memiliki sifat
seperti modal.
d. Pinjaman
subordinasi merupakan pinjaman yang telah memenuhi syarat seperti ada
perjanjian tertulis antara bank dengan pemberian pinjaman, memperoleh
persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian
lainnya.
F.
Analisis
camel
Sebagaimana
layaknya manusia, bank sebagai perusahaan perlu juga dinilai kesehatannya.
Tujuannya untuk mengetahui posisi bank tersebut yang sesungguhnya apakah dalam
keadaan sehat, kurang sehat atau mungkin sait. Apabila ternyata kondisi bank
tersebut dalam kondisi sehat, maka ini pelu dipertahankan. Akan tetapi jika
kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka perlu diambil tindakan untuk
mengobatinya. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan ketahuan
kinerja bank tersebut.
Kinerja
ini merupakan ukuran keberhasilan bagi direksi bank tersebut, sehingga apabila
kinerja ini buruk bukan tidak mungkin para direksi ini akan diganti. Kinerja
ini juga merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan bagaimana
cara memperbaikinya. Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan
berbagai metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank
dana loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk
mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian
dalam analisis camel sebagai berikut :
1. Capital
(permodalan)
Penilaian didasarkan pada permodalan
yang dimilki oleh salah satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode
CAR (capital adequace rasio) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap
aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).
2. Asset
(kualitas asset)
Penilaian didasarkan kepada kualitas
yang dimilki oleh bank. Rasio yang diukur ada 2 macam, yaitu :
a. Rasio
aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.
b. Rasio
penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktova produktif yang
diklasifikasikan.
3. Management
(manajemen)
Penilain didasarkan kepada manajemen
permodalan, manajaemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajamen likuiditas dan
umum.
4. Eraning
(rentabilitas)
Penialaian didasarkan kepada
rentabilitas suatu bank yang didlihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan
laba. Penilaian dalam unsur ini didasarkan keapada 2 macama, yaitu :
a. Rasio
laba terhadap total asset
b. Rasio
bebean operasional
5. Likuditas
Yaitu untuk menilai likuiditas bank.
Penilaian likuditas didasarkan terhada 2 macam rasio :
a. Rasio
jumlah kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancer
b. Rasio
antara kredit terhadap dana yang diterima oleh bank
Ketentuan
yang memepengaruhi tingkat kesehatan bank adalah :
a. Pelaksanakan
usaha pemeberian kredit usaha kecil harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Pelaksanaan
pemebrian kredit ekspor sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan
c. Pelanggaran
terhadap ketentuan BMPK
BAB
III
Penutup
A.
Simpulan
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar
yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Dalam SAK pada bagian kerangka dasar penyusunan
laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan
terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut memberikan sumbanagn,
baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
Dalam prakteknya
pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak,
disamping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu sendiri. Begitu juga
dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan berbagai
manfaat kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan
tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan oleh bank.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar