Sabtu, 16 Juli 2016

Makalah Akuntansi Perbankan
“Laporan Keuangan Bank”

Dosen Pengampu :
Anggita Langgeng Wijaya, S.E., M.Si., AK. C.A









Disusun oleh :
Kelompok 8 Kelas 4A
1.     Diah Purnama Sari      13.241.022
2.     Resta Puji Astuti           13.241.029



Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
IKIP PGRI Madiun
2015


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Perbankan ini dengan baik.
Makalah ini berjudul tentang “Laporan Keuangan Bank”. Kami menyusun makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca. Selain itu, makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan.
             Dalam pembuatan makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1)      Anggita Langgeng Wijaya, S.E., M.Si., AK. C.A selaku dosen Akuntansi Perbankan kami, yang telah membimbing kami dalam menentukan dan menyelesaikan makalah ini.
2)      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral, motivasi, dan dukungan sarana pra-sarana agar dapat terselesainya laporan makalah ini dengan baik.
3)      Teman-teman kelompok yang telah ikut serta berpartisipasi membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kebaikan kesempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Madiun, 19 Maret 2015


        Penulis


Daftar Isi




Halaman
Kata Pengantar .................................................................................
i
Daftar Isi ...........................................................................................
ii




BAB 1 : Pendahuluan

1.1
Latar Belakang ........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................
1
1.3
Tujuan .....................................................................................
2




BAB 2 : Pembahasan

A.
Pengenalan Laporan Keuangan Bank………………………
3

B.
Pihak –Pihak Yang Berkepentingan………………………...
7

C.
Jenis- Jenis Laporan Keuangan Bank……………………….
8

D.
Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan…………………………
9

E.
Modal Bank…………………………………………………
11

F.
Analisis Camel ……………………………………………...
12





BAB 3 : Penutup

3.1
Simpulan ................................................................................
15




Daftar Pustaka ....................................................................................
16

 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggumgjawaban menejemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu, karakteristik kualitatif seperti yang disampaikan dalam pembahasan konseptual akuntansi perbankan. Dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan dapat menggunakannya tanpa dihinggapi keraguan, sementara bagi manajemen bank laporan keuangan yang telah disusun dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi.
Bank komersial, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat diwajibkan memberikan laporan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan yang dimaksud adalah : (1) Laporan Keuangan Bualanan, (2) Laporan Keuangan Tri Wulan, dan (3) Laporan Keuangan Tahunan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah pengenalan laporan keuangan bank ?
2.      Siapakah pihak –pihak yang berkepentingan ?
3.      Bagaimanakh jenis- jenis laporan keuangan bank?
4.      Bagaimanakah bentuk-bentuk laporan keuangan ?
5.      Bagaimanakah modal bank ?
6.      Bagaimanakah analisis camel ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Pengenalan Laporan Keuangan Bank.
2.      Untuk mengetahui Pihak –pihak yang berkepentingan.
3.      Untuk mengetahui Jenis- jenis laporan keuangan bank.
4.      Untuk mengetahui h Bentuk-bentuk laporan keuangan.
5.      Untuk mengetahui Modal bank.
6.      Untuk mengetahui Analisis camel.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengenalan Laporan Keuangan Bank
Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan suatu perusahaan pada saat tertentu yang berisi informasi tentang presentasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Laporan keuangan bank menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama periode.  Keuntungan dengan membaca laporan keuangan manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada dan mempertahankan kekuatan yang ada.
Jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a.      Neraca Bank
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiaban (hutang), dan modal dari suatu perusahaan pada saat/tanggal tertentu.
1.      Asset
Adalah kekayaan atau sumber ekonomi yang dimilki perusahaan dan diarapkan akan mberikan manfaat dimasa yang akan datang.
·         Asset lancar adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk asset lancar antara lain kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), bank (saldo rekening giro di bank apada tanggal neraca), surat berharga jangka pendek, piutang, persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, diproduksi atau masih dalam proses), beban dibayar dimuka.
·         Investasi jangka panjang (long term investment), terdiri atas aaseet jangka berjangka panjang (tidak untuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya, penyertaan pada perusahaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha, dll.
·         Asset tetap (fixed asset) adalah asset berwujud yang digunakan untuk operasi normal perusahaan, mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus opersi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya, tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
·         Asset tak berwujud (intangibel asset), terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Misalnya, hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo, dan goodwill.
·         Asset lain-lain (other asset), yaitu untuk menampung asset yang tidak bisa digolongkan sebagai asset lancar, investasi jangka panjang, asset tetap dan asset tetap tidak berwujud. Misalnya, mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
2.      Kewajiban
·         Kewajiban lancar (current liabilities), meliputi kewajiaban yang harus disediakan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya, hutang ussha, beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
·         Kewajiban jangka panjang (long – term debts) adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Mislannya, utang hipotik dan utang obligasi.
·         Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
3.      Ekuitas
Adalah hak milik para pemilik asset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara asset dan kewajiban.

b.      Laporan laba rugi / laba bank
Adalah laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, kedua pendekatan itu adalah :
·         Dasar tunai (cash basic), yaitu suatu sistem yang mengaku penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengaku bebabn pada saat mengeluarkan uang tunai. Metode ini cocok untuk perusahaan berskala kecil , karena metode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rugi pada periode tertentu.
·         Dasar waktu (akrual basic), yaitu suatu sistem yang mengaku pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah ataupun belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama atau periode tertentu.

Dalam laporan laba rugi, terdapat 3 rekening yang perlu dipahami dengan jelas yaitu :
1.      Pendapatan
2.      Beban
3.      Laba/rugi

Dalam laporan laba rugi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Pendapata
2.      Beban operasi
3.      Laba operasi
4.      Laba bersih sebelum pajak

c.       Laporan kualitas aktiva produktif
Aktiva diarikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang dan atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurt hukum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu.
Dalam SAK pada bagian kerangka dasar penyusunan laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut memberikan sumbanagn, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.

d.      Laporan komitmen dan kontigensi
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara pihak oleh bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Tagihan komitmen antara lain:
1.      Fasilitas pinjaman
2.      Fasilitas kredit kepada nasabah
3.      Fasilitas kredit kepada bank lain
4.      Irrevocable L/C
5.      Posisi pembelian valuta asing

B.     Pihak –pihak yang berkepentingan
Dalam prakteknya pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, disamping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu sendiri. Begitu juga dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan berbagai manfaat kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan oleh bank. Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah :
a.       Pemegang saham, yang merupakan sekaligus pemilik bank, kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan bank yang dipimpin oleh manajemen dalam suatu periode. Kemajuan yang dilihat adalah kemampuan dalam menciptakan laba dan pengembangan asset yang dimiliki. Dari laporan ini pemilik juga dapat menilai sampai sejauh mana pengembangan usaha bank tersebut telah dijalankan pihak manajemen. Bagi pemillik dengan adannya  laporan keuangan ini, akan dapat memberikan gambardan berapa jumlalh deviden yang bakal mereka terima.
b.       Pemerintah, bagi pemerintah laporan keuangan bagi bank-bank pemerintah maupun bank swasta adalah  untuk mengetahui kemajuan bank yang bersangkutan. Kemudian pemerintah juga berkepentingan terhadap kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan moneter yang telah ditetapkan. Pemerintah juga berkepentingan sampai sejauh mana peran perbankan dalam pengembnangan sector-sektor industry tertentu.
c.       Manajemen, laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya dimilikinya. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari pertumbuhan laba yang diperoleh dan pengembangan asset-aset yang dimilikinya. Pada akhirnya laporan keuangan ini juga merupakan enilaian pemilik untuk memberikan kompensasi dan karir manajemen serta mempercayakan pihak manajemen untuk memimpin bank pada periode berikutnya.
d.      Karyawan, dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui kodisi keuangan bank yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini mereka juga paham tentang kinerja mereka, sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraan apabila bank mengalami kerugian.
e.       Masyarakat luas, laoran keuangan bagi mereka merupakan suatu jaminan terhadap uang yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan melihat angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan, sehingga masih tetap mempercayakan dananya disimpan di bank yang bersangkutan, sehingga masih tetap mempercayakan dananya disimpan di bank yang bersangkutan atau tidak.

C.    Jenis- jenis laporan keuangan bank
Sama seperti lembaga lainnya, bank juga memiliki beberapa jenis laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan SAK dan SKAPI. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam praktiknya jenis laporan keuangan bank yang dimaksud adalah :



D.    Bentuk-bentuk laporan keuangan
            Dari masing-masing jenis laporan keuangan tentu memiliki bentuk-bentuk laporan keuangan tersendiri. Bentuk laporan keuangan ini dibuat sesuai dengan keinginan pihak manajemen perusahaan, tanpa menyalahi aturan yang berlaku. Laporan keuangan yang umum yang sesui dengan ketentuan yang berlaku yaitu:
1.      Laporan keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat 3 macam bentuk yaitu:
a.       Bentuk sekontro atau horizontal (account form)
Neraca bentuk ini seperti huruf “T” di mana sisi aktiva di sebelah kiri passive di sebelah kanan.
b.      Bentuk laporan atau vertical (report form)
Bentuk ini tersusun dari atas ke bawa secara berurutan mulai dari aktiva diikuti dengan kewajiban dan akhir ekuitas.
c.       Bentuk yang ketiga yaitu dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan.
2.      Bentuk laporan laba rugi
Khusus untuk laporan laba rugi hanya memiliki dua macam yaitu:
a.       Bentuk tunggal (single step system)
Dalam bentuk ini laporan laba rugi tidak terinci dan tentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam bentuk ini disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha.
b.      Bentuk majemuk
Merupakan bentuk yang dihitung secara terinci dan bertahap yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dari usaha dengan di luar usaha.
Kemudian ada beberapa komponen yang tersusun dalam laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan bank tidak ubahnya seperti perusahaan lainnya. Hanya yang menjadi perbedaan adalah ragam jenis harta, kewajiban, dan equitas yang ada di dalam neraca suatu bank lebih spesifik.
Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam neraca suatu bank adalah :
1.      Komponen harta ( disisi Aktiva)
Dalam neraca suatu bank komponen aktiva merupakan komponen yang menggambarkan harta-harta yang dimiliki oleh suatu bank. Kompponen harta yang terdiri dari harta lancar, penyertaan, harta tetap dan harta lainnya. Komponen harta yang dimaksud adalah:
a.       Kas
b.      Giro pada bank indonesia
c.       Giro pada bank lain
d.      Penempatan pada bank lain
e.       Surat-surat berharga
f.       Kredit yang diberikan
g.      Penyertaan
h.      Pendapatan yang diterima
i.        Biaya dibayar dimuka
j.        Uang muka pajak
k.      Tanah
l.        Bangunan
m.    Peralatan
n.      Aktiva sewa guna usaha
o.      Aktiva lain-lain

2.      Komponen kewajiban /hutang (disisi Passiva)
a.       Giro
b.      Tabungan
c.       Deposito berjangka
d.      Sertifikat deposito
e.       Kewajiban segera lainnya
f.       Surat berharga yang diterbitkan
g.      Pinjaman yang diterima
h.      Kewajiban sewa guna usaha
i.        Beban yang masih harus dibayar
j.        Taksiran utang pajak
k.      Kewajiban lain-lain
l.        Pinjaman subordinasi
m.    Modal pinjaman
n.      Hak minoritas

3.      Komponen equitas
a.       Modal disetor
b.      Agio
c.       Modal sumbangan
d.      Selisih penjabaran laporan keuangan
e.       Selisih perincian kembali aktiva tetap
f.       Laba ditahan.

E.     Modal bank
            Sebagaimana perusahaan lainnya, bank juga memiliki modal yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Hanya saja dalam berbagai hal seperti modal pelengkap, modal yang dimiliki oleh bank sedikit berbeda dengan yang dimiliki perusahaan lainnya.
Dalam praktiknya modal terdiri dari dua macam yaitu modal inti dan modal pelengkap. Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas. Sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan revaluasi aktiva serta cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif.
Rincian masig-masing komponen masimng-masing modal bank-bank di atas adalah sebagai berikut:
1.      Modal inti terdiri dari:
a.       Modal di setor, merupkan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b.      Agio saham, kelebihan harga saham atas nilai nominal saham yang bersangkutan.
c.       Modal sumbangan, diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk modal dari donasi dari luar bank.
d.      Cadangan umum, yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
e.       Cadangan tujuan, merupakan bagian laba setelah disisihkan untuk tujuan tertentu.
f.       Laba ditahan, merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan.
g.      Laba tahun lalu merupakan seluruh laba bersih tahun lalu setelah diperhitungkan pajak.
h.      Rugi tahun lalu merupakan yang telah diderita pada tahun lalu
i.        Laba tahun berjalan merupakan laba yang telah diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak.
j.        Rugi tahun berjalan merupakan rugi yang telah diderita dalam tahun buku yang sedang berjalan.
2.      Modal pelengkap terdiri dari :
a.       Cadangan revaluasi aktiva tetap, merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali dari aktiva tetap yang dimiliki bank.
b.      Penyisihan penghapusan aktiva produktif, merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebankan laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian yang mugkin timbul sebagai akibat tidak diterima seluruh atau sebagian aktiva produktif.
c.       Modal pinjaman merupakan pinjaman yang didukung oleh wakat-warkat yang memiliki sifat seperti modal.
d.      Pinjaman subordinasi merupakan pinjaman yang telah memenuhi syarat seperti ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberian pinjaman, memperoleh persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian lainnya.

F.      Analisis camel
Sebagaimana layaknya manusia, bank sebagai perusahaan perlu juga dinilai kesehatannya. Tujuannya untuk mengetahui posisi bank tersebut yang sesungguhnya apakah dalam keadaan sehat, kurang sehat atau mungkin sait. Apabila ternyata kondisi bank tersebut dalam kondisi sehat, maka ini pelu dipertahankan. Akan tetapi jika kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka perlu diambil tindakan untuk mengobatinya. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan ketahuan kinerja bank tersebut.
Kinerja ini merupakan ukuran keberhasilan bagi direksi bank tersebut, sehingga apabila kinerja ini buruk bukan tidak mungkin para direksi ini akan diganti. Kinerja ini juga merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya. Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dana loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalam analisis camel sebagai berikut :
1.      Capital (permodalan)
Penilaian didasarkan pada permodalan yang dimilki oleh salah satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR (capital adequace rasio) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).
2.      Asset (kualitas asset)
Penilaian didasarkan kepada kualitas yang dimilki oleh bank. Rasio yang diukur ada 2 macam, yaitu :
a.       Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.
b.      Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktova produktif yang diklasifikasikan.
3.      Management (manajemen)
Penilain didasarkan kepada manajemen permodalan, manajaemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajamen likuiditas dan umum.
4.      Eraning (rentabilitas)
Penialaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yang didlihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian dalam unsur ini didasarkan keapada 2 macama, yaitu :
a.       Rasio laba terhadap total asset
b.      Rasio bebean operasional
5.      Likuditas
Yaitu untuk menilai likuiditas bank. Penilaian likuditas didasarkan terhada 2 macam rasio :
a.       Rasio jumlah kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancer
b.      Rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh bank
Ketentuan yang memepengaruhi tingkat kesehatan bank adalah :
a.       Pelaksanakan usaha pemeberian kredit usaha kecil harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b.      Pelaksanaan pemebrian kredit ekspor sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan
c.       Pelanggaran terhadap ketentuan BMPK


BAB III
Penutup

A.    Simpulan
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Dalam SAK pada bagian kerangka dasar penyusunan laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut memberikan sumbanagn, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
Dalam prakteknya pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, disamping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu sendiri. Begitu juga dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan berbagai manfaat kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan oleh bank.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar