2.1.Pengertian
Arus Kas
Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan
siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap
saat dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki
perusahaan yang disimpan di dalam perusahaan maupun di bank dan siap
dipergunakan. Fungsi kas adalah untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan
perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi.
Arus kas adaah arus masuk dan arus keluar kas dan setara
kas dan Laporan Arus Kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan
tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
2.2.Tujuan Dan
Manfaat Laporan Arus Kas
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagain dari
laporan keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan yang ada direkomendasikan
oleh Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan laba/rugi. Dalam perekembangan
berikutnya yang dilatar belakangi oleh keinginanan investor, kreditor dan
pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan.
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961) mengakui pentingnys penggunaan laporan arus
kas dan mensponsori riset mengenai hal ini. Financial
Accounting Standard Board (FASB:1987) menerbitkan laporan keuangan tahunan
setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti yang pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee
(1972) bahwa, “............Cash flow and
not profit is the end result of entity activity. Profit is an abstaction, cash
is a physical resources.” Wolk, Francis & Tearney 1992:340)
Terdapat banyak pengertian tentang laporan arus kas,
diantaranya: “The Statements of cash
flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and
net change form the operating, investing and financial activities of and
enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending
cash balance.” (Keyso & Wygant 1987:114).
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan
dikeluarkannya Statement of Financial
Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian
dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan
untuk memasukan laporan arus kas untuk menaksirkan likuiditas perusahaan,
fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya.
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan
fundamental bagi eksitensi sebuah perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya
perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan
untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operas, investasi dan pendanaan.
Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya
seperti laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi kompehensif. Laporan arus kas
mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:
- Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi kas.
- Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
- Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
- Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan.
- Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan
pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi
tersebut akan membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang
melaporkan kerugian tetap dapat membrli aktiva tetap atau membayar dividen.
Pelaporan kenaikan dan penurunaan kas bersih menjadi barguna bagi investor,
krecditor dan piak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan
sumber dana perusahaan yang saling likuid yaitu kas.
2.3.Kas
dan Setara Kas
Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro (demand) deposit. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang
sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dapat dengan cepat dapat dijadikan
kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko perubahan nilai yang
tidak signifikan.
·
Investasi segera jatuh
tempoà tiga bulan atau kurang
·
Saham tidak termasuk
kecuali preferen yang jatuh temponya telah ditentukan
·
Cerukan (bank overdraft)
termasuk dalam kas / setara kas
Arus
kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas atau setara kas.
2.4.Klasifikasi
Laporan Arus Kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan.
Klsifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas terhadap posisi keuangan
perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi arus kas,
yaitu:
- Aktivitas Operasi
Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas
Penghasi utama pendapatan entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
- Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan
dan peepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk
setara kas
- Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas
yang mengakibatkan perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan
pinjaman entitas.
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:
Aktivitas
Airan Kas
|
Penerimaan
|
Pengeluaran
|
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
|
a. Penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
b. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa
c. Penerimaan kas royalty, fee, komisi dan pendapatan
lain.
d. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan
transaksi dan perdagangan
|
a. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak
penghasilan
b. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
c. Pembayaran Gaji Karyawan
|
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
|
a. Penerimaan kas dari penjualan tanah, banguan dan peralatan
b. Perolehan saham atau instrument keuangan lain
|
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak
berwujud dan aktiva jangka panjang
b. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain
serta pelunasannya.
c. Pembayaraan kas sehubungan dengan future contracts,
forward contracts, option contracts dan
swap contracts
|
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
|
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument
lainnya.
b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik
dan pinjamaan lainnya
|
a. Pembayaraan kas kepada pemegang saham untuk menarik dan
menebus saham perusahaan
b. Pelunasan pinjaman
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha
|
2.5.Pola Normal Arus
Kas
Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif
yang dilaporkan pada laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari
aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila
arus kas negatif dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah indikator
adanya masalah yang serius atau sebagai akbiat besarnya kas keluar untuk
peluncuran produk. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51) bahwa apabila operasi
perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber dana
dari luar untuk mrmbiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki
cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya.
Arus kas dari aktifitas investasi biasanya berpola
negatif, menunjukan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunkan
kas memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebah perusahaan dengan
arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jagka
panjang/asset yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada
menukarkannya dengan yang baru.
Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas
dari aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja
positif atau negatif. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas
pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan
ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk
itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh
dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negatif dari aktivitas
pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang mapan yang telah mencapai
tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias
digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola
arus kas merupakan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam
siklus hidupnya.
2.6.Metode
Penyusunan Laporan Arus Ka
Sebagaimana telah disampaikan pada makalah ini, arus kas
yang terjadi di dalam perushaan dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber kas,
yaitu: aktivitas operasi, investasi dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua
metode dalam penyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung. Baik metode langsung maupun tida langsung membagi sumber penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan ke dalam tiga kelompok sumber kas tersebut.
- Metode Langsung
Suatu metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci
sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode
langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan
usaha dengan kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih
antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masingmasing kelompok sumber kas
tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan
arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal
periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.
- Metode Tidak Langsung
Suatu metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat
rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak
langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas
bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan
arus kas keluar pada masing-masing kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas
bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas
bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode
sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Setiap sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya
tentang berapa banyak uang yang diperoleh dari setiap sumber tersebut. Setiap
sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak
uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut Dari perbedaan jumlah dan waktu
aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar, akan terlihat tingkat keseimbangan
antara keduanya. Sehingga pada bagian akhir dari laporan arus kas dapat
diketahui jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan.
REFERENSI
·
Rudianto (2008).
Pengantar
Akuntansi: Adaptasi IFRS, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
·
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan:
Revisi 2009.
·
Fitra, Irwin Lah Nidi.(2007). “Pengarus Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Universitas Islam Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar